BERITAWAJO.ID, TANASITOLO – Buah nanas memiliki progres pasar yang terbilang baik di Indonesia. Spesifikasi konsumen menjadikan buah nanas memiliki pasar tersendiri. Namun hal itu kurang disadari oleh sebagian masyarakar di Desa Pallippu, Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo.
Nanas yang dibudidayakan di Desa Pallippu terdiri dari 2 jenis yakni nanas madu dan nanas lokal. Nanas madu atau lebih dikenal nanas Sarawak oleh masyarakat sekitar memiliki ukuran yang besar dan cita rasa yang manis serta harum. Sementara nanas lokal memiliki ukuran yang lebih kecil namun memiliki rasa yang khas dibandingkan nanas pada umumnya. Meski ukurannya yang kecil lantas tidak menjadikan nanas lokal ini kehilangan konsumen.
Masyarakat di Desa Pallippu lebih banyak membudidayakan nanas jenis madu dikarenakan harga jualnya yang lebih menguntungkan dibandingkan nanas lokal.
“Dari dulu desa Pallippu memang dikenal sebagai daerah sentra penghasil Nanas di Kabupaten Wajo. Kondisi iklim dan topografi tanah di desa ini menjadikan buah nanas memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan apabila nanas tersebut di tanam di daerah lain, “Kata Sahabuddin, PPL Kec. Tanasitolo.
Budidaya tanaman nanas memang bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat desa Pallippu. Bahkan sejak dulu mereka menjadikan tanaman nanas sebagai tanaman hias di pekarangan rumah mereka. Biasanya dalam memperbanyak tanaman nanas, mereka mengambil tunas dari indukan yang sudah berbuah atau yang sudah dipanen.
Namun, seiring berjalannya waktu populasi nanas di desa Pallippu ini semakin berkurang. Hal ini dikarenakan dulu pada saat krisis moneter masyarakat banyak yang mengalihkan lahan pertanaman nanas mereka ke tanaman kakao dan mente dikarenakan harga dua komoditas ini waktu itu mengalami kenaikan harga yang fantastis.
Penulis : Irwansyah
Editor : Edi Prekendes