Harga Cabai Melejit Petani di Tanasitolo Pasrah Akibat Gagal Panen

BERITAWAJO.ID, TANASITOLO – Jelang 2 Minggu sebelum lebaran Idul Adha 1443 H, beberapa harga bahan pangan tengah mengalami kenaikan. Tak ubahnya pada harga cabai yang kian meningkat.

Berdasarkan pemantauan harga pasar yang dilakukan di Pasar Tempe (Sengkang), komoditi yang cukup signifakan mengalami kenaikan dari hari ke hari adalah cabai rawit, cabai besar dan cabai keriting. Sampai minggu ke-3 Juni, kenaikan paling tinggi yakni cabai rawit merah yang mencapai Rp 55.000/Kg.

“Harga cabai sekarang memang lagi mahal dan berangsur naik dari minggu ke minggu. Khusus cabai rawit dari minggu pertama seharga Rp 35.000/Kg kemudian naik menjadi Rp 50.000/Kg di minggu ke-2 dan kembali lagi mengalami kenaikan di minggu ke-3 sebesar Rp 55.000/Kg “Ujar salah satu pedagang,Nonim.

Nonim juga menambahkan kalau harga jenis cabai-cabain yang lain pun juga mahal. Seperti cabe besar dan cabai keriting. Untuk cabai besar harganya berada di kisaran Rp 35.000-45.000/Kg, sedangkan cabai keriting harganya berada di kisaran Rp 40.000-50.000/Kg.

 

Salah satu faktor yang menyebabkan mahalnya harga cabai sekarang adalah kurangnya pasokan cabai di pasaran. Akibat banyaknya petani yang gagal panen di musim ini. Beberapa petani resah, karena waktu panen yang harusnya mereka lakukan, namun beurujug gagal akibat curah hujan yang tinggi dan pesatnya penyakit blast yang menyerang pada tanaman cabai.

Kadir, salah satu petani di Pammana yang ikut resah terhadap gagal panen sebagian pertanaman cabainya. Ia mengaku pasrah akibat penyakit Blast yang menyerang pada cabainya. Namun sebagian yang berhasil dipanen ia jual, namun harus disortir dengan baik.

Diperkirakan harga cabai akan tetap berangsur naik, mengingat sebentar lagi akan memasuki peringatan hari raya Idul Adha dan permintaanpun akan meningkat. Olehnya itu pemerintah kiranya perlu meninjau harga cabai saat ini untuk kestabilan harga ke depanya.

Penulis : Irwansyah

Editor   : Edi Prekendes