BERITAWAJO.ID, SENGKANG - Bupati Wajo, H. Andi Rosman, S. Sos., MM secara resmi membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLS) di Sekolah Rakyat Terintegrasi 19 Wajo (UPTD SPNF SKB Sengkang) Jl Lembu No.69, Sengkang, Rabu (20/8/2025)
Andi Rosman melihat langsung kondisi Bangunan Sekolah Rakyat Tersebut, Namun saat melihat meninggalkan catatan keras. Bukannya puas, Bupati justru menunjukkan ekspresi kecewa mendalam setelah melihat kondisi nyata.
Sorotan utama Rosman tertuju pada akses pintu asrama yang hanya tersedia satu jalur keluar-masuk. Dengan nada tegas, ia langsung menegur pelaksana pembangunan, karena menilai kondisi tersebut sangat berisiko bagi penghuni (pelajar, red).
“Kalau terjadi apa-apa, bagaimana nasib anak-anak di dalam? Ini jelas tidak bisa diterima,” ujarnya lantang. Tak berhenti di situ, Rosman juga menyoroti kasur-kasur tipis yang dinilainya tidak layak serta WC yang jauh dari standar kebersihan. Ia menegaskan, fasilitas pendidikan harus menjadi ruang aman dan nyaman, bukan menimbulkan kekhawatiran.
“Pembangunan sekolah bukan sekadar berdiri bangunan. Yang kita bicarakan adalah keselamatan dan masa depan anak-anak kita. Jangan main-main dengan hal ini,” tambahnya.
Kekecewaan Bupati Wajo menjadi sinyal keras bagi pelaksana agar segera melakukan pembenahan. Menurut Rosman, kelalaian kecil bisa berdampak besar, apalagi menyangkut keselamatan anak-anak. Dengan teguran keras Bupati, Sekolah Rakyat diharapkan segera memperbaiki fasilitas agar benar-benar layak, manusiawi, dan bermartabat sebagai tempat belajar generasi muda Wajo.
Sekedar diketahui Sekolah Rakyat dibentuk guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak kita dalam menempuh pendidikan," lanjutnya.
Sekolah Rakyat, kata Andi Rosman bukan bagi masyarakat yang kurang mampu, melainkan bagi siapapun yang ingin melanjutkan pendidikan.
"Jangan ada yang mencoba politisir kalau sekolah rakyat hanya untuk masyarakat kurang mampu, arahnya bukan ke sana. Sekolah Rakyat dibentuk untuk memberi kesempatan bagi anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikan," paparnya.
"Program sekolah rakyat mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA serta menekankan pada penguatan karakter, akademik dasar, serta pembinaan disiplin," tambahnya.
Olehnya itu, dengan adanya program sekolah rakyat, Pemkab Wajo berkomitmen mengurangi angka putus sekolah.
Apalagi, di Sulawesi Selatan hanya ada 8 sekolah rakyat yang akan di bangun, salah satunya Kabupaten Wajo.(Red)
Editor : Edi Prekendes