BERITAWAJO.ID, SABBANGPARU – Suasana Desa Ujungpero, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, berubah semarak pada Sabtu (28/7/2025).
Warga berkumpul dalam suasana penuh syukur dan kegembiraan, merayakan pesta panen usai memetik hasil pertanian yang menggembirakan.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ungkapan syukur atas hasil panen, tapi juga wadah mempererat silaturahmi dan menjaga budaya lokal.
Acara digelar sepenuhnya dari swadaya petani—tanpa anggaran pemerintah. Hebatnya lagi, semua dipersiapkan secara gotong royong.
Bupati Wajo, H. Andi Rosman, bersama Wakil Bupati H. Baso Rakhmanuddin turut hadir dalam kemeriahan itu. Keduanya disambut hangat oleh warga dengan iringan musik tradisional dan pertunjukan khas Bugis.
"Ini saya sebut event besar karena murni dari swadaya petani. Luar biasa! Mereka bahu-membahu menyiapkan semuanya dengan semangat," ucap Bupati Rosman bangga.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah padendang, tarian adat Bugis yang sudah sangat jarang dipertunjukkan. “Terakhir saya melihat pertunjukan seperti ini sekitar tiga puluh tahun lalu. Ini aset budaya yang wajib kita jaga,” tambahnya.
Dari pagi hingga sore, warga larut dalam suasana penuh suka cita. Hasil panen yang memuaskan menjadi penyemangat, terlebih harga gabah yang cukup stabil dan menguntungkan petani.
“Alhamdulillah, harga gabah bagus. Petani kita bisa tersenyum. Ini yang paling penting,” ujar Bupati Rosman penuh syukur.
Wakil Bupati Baso Rakhmanuddin juga turut mengungkapkan rasa harunya. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan warga, dan berharap dukungan masyarakat terus mengalir agar pembangunan di Wajo bisa berjalan maksimal.
“Doakan kami agar tetap diberi kekuatan dan kesehatan untuk menjalankan amanah ini,” ucapnya.
Pesta panen ditutup dengan doa bersama dan santap hidangan tradisional khas desa. Musik tradisional kembali mengalun, menyatukan warga dalam suasana damai dan penuh harapan.
Di tengah tantangan pertanian, senyum petani Ujungpero jadi penanda bahwa kerja keras, solidaritas, dan doa memang tak pernah sia-sia.
Penulis : Eddy Mulyawan
Editor. : Edi Prekendes