-->

Iklan

TNI dan Santri di Wajo Bersatu: Membersihkan Bumi, Menata Hati

BERWA
Rabu, 11 Juni 2025, 11:40 PM WIB Last Updated 2025-06-13T10:19:36Z



BERITAWAJO.ID, PAMMANA - Rabu pagi, 11 Juni 2025. Di Desa Lempa Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan tampak lebih hidup dari biasanya. Di kompleks Islamic Centre yang biasanya sunyi oleh hafalan dan lantunan doa, hari itu terdengar bunyi cangkul, sapu lidi, dan tawa Karya Bakti


Kapten Infanteri Ibrahim Bahar, Danramil 1406-06 Pammana, memimpin langsung karya bakti bersama warga desa dan para santri tahfidz Qur’an Pondok Pesantren As’adiyah. Sebuah kolaborasi yang bukan hanya soal membersihkan parit dan pekarangan, tapi juga menghidupkan nilai kebersamaan—nilai paling purba dalam sistem sosial kita.


Dalam tradisi militer, karya bakti adalah bagian dari pembinaan teritorial. Tapi lebih dari itu, ia adalah wujud praksis dari prinsip kemanunggalan TNI dan rakyat. TNI hadir bukan sebagai tamu, tapi sebagai bagian dari denyut kehidupan masyarakat. Dan di Lempa, hal itu benar-benar terasa.


Islamic Centre, sebagai pusat dakwah dan pendidikan, diperlakukan bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah simbol peradaban. Maka membersihkannya—memastikan parit tidak tersumbat, halaman tetap rapi, dan lingkungan tetap sehat—adalah bentuk penghormatan terhadap ruang publik yang suci.


Kegiatan ini juga menyentuh ranah ekologi sosial. Ketika parit dibersihkan, bukan hanya air yang lancar mengalir. Tapi juga harapan. Bahwa dari lingkungan yang bersih, akan lahir generasi yang sehat—secara jasmani dan rohani.


Karya bakti ini bukanlah instruksi dari atas. Ia tumbuh dari kesadaran kolektif. Sebuah contoh kecil dari participatory development, ketika warga dan aparat negara membangun bersama, bukan sendiri-sendiri. Ketika nilai Karya Bakti bukan hanya jargon, tapi menjadi tindakan nyata.



Kapten Ibrahim dan para tokoh masyarakat di Lempa telah mengingatkan kita bahwa menjaga lingkungan bukan pekerjaan satu hari. Tapi kebiasaan. Dan kebiasaan itu tumbuh dari kebersamaan. Dari aksi-aksi sederhana, yang dilakukan bersama, dengan semangat yang tulus dan tanpa pamrih.


Di tengah dunia yang semakin individualistik, Desa Lempa hari itu memberi pelajaran penting: bahwa kekuatan sebuah bangsa, sering kali, justru tumbuh dari halaman-halaman kecil yang bersih dan hati yang saling peduli.(Red)


Editor : Edi Prekendes 


Komentar

Tampilkan

  • TNI dan Santri di Wajo Bersatu: Membersihkan Bumi, Menata Hati
  • 0

Terkini

Topik Populer