-->

Iklan

Menanam Bukan Seremonial, Ini Tentang Masa Depan, dan Generasi Muda yang Bergerak

BERWA
Rabu, 23 Juli 2025, 7:34 PM WIB Last Updated 2025-07-23T11:47:17Z



BERITAWAJO.ID, BANDUNG — Di tengah gersangnya lahan bekas tambang dan minimnya ruang hijau di Kabupaten Bandung Barat, sekelompok anak-anak kecil datang dengan tangan penuh tanah dan hati penuh harapan. Mereka bukan sedang bermain biasa—mereka sedang membangun masa depan. Inilah wajah baru perlawanan terhadap krisis iklim, yang dimulai dari sebuah desa: Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat.


Dengan tajuk “Pengenalan Lingkungan dan Menanam Asik untuk Usia Dini”, kegiatan ini menjadi alarm yang membangunkan kita semua: bumi sedang sakit, dan yang menyembuhkannya adalah generasi yang bahkan belum genap remaja. Digagas oleh Gerak Bersama Jaga Bumi dan Yayasan Perempuan Indie, ratusan anak dari PAUD se-Cipatat diajak tidak hanya menanam pohon, tapi menanam kesadaran. 


Kegiatan ini berhasil menghijaukan lahan dengan 500 pohon buah produktif, dan menjadi ruang belajar luar biasa untuk anak-anak mengenal lingkungan secara nyata bukan sekadar dari buku pelajaran.


“Kalau kita menunggu orang lain bergerak, mungkin pohon itu tidak akan pernah ditanam. Maka anak-anak hari ini bukan hanya menanam untuk belajar, tapi kita semua belajar dari mereka bahwa perubahan bisa dimulai dari yang kecil,” tegas Fahmi, saat diwawancarai di sela acara.



Fahmi, yang juga dikenal sebagai pegiat sosial muda , menjadi motor utama di balik jalannya acara ini. Mulai dari perencanaan teknis hingga menjaga semangat kolaborasi antar komunitas, lembaga, hingga sponsor. Di bawah bimbingan Asep Komara Santoso (pembina panitia) dan Nuril Shalihan (Ketua Yayasan Perempuan Indie), Fahmi membuktikan bahwa anak muda hari ini bukan hanya penonton, tapi pelaku utama perubahan.


Panitia pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pihak yang mendukung penuh kegiatan ini:


Asep Sudrajat, S.Kom., MM – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Komisi 3, yang  memberi dukungan nyata.

Dinas Lingkungan Hidup KBB, Dinas Pariwisata KBB, PLN Cisokan, dan BPDAS Citarum-Ciliwung yang menjadi bagian dari energi kolektif dalam menyukseskan acara ini.


Tak ketinggalan, kegiatan ini juga menjadi momendtum untuk memberdayakan puluhan pemuda lokal Cipatat memberi mereka ruang bukan hanya untuk belajar, tapi untuk menjadi pemimpin, seperti yang dicontohkan oleh Fahmi.


Di akhir acara, suasana hangat, peluh, dan tawa anak-anak menandai b0ahwa acara ini bukan akhir dari gerakan. Ini adalah awal. Bibit-bibit yang ditanam hari ini bukan hanya akan tumbuh menjadi pohon, tapi menjadi simbol bahwa masa depan bisa lebih hijau jika ada yang cukup berani untuk bergerak lebih dulu.

“Menanam itu keberanian. Dan hari ini kita berani,” pungkas Fahmi.

#GerakBersamaJagaBumi

#PemudaMenanamBumiMenghijau


Editor : Edi Prekendes 


Komentar

Tampilkan

  • Menanam Bukan Seremonial, Ini Tentang Masa Depan, dan Generasi Muda yang Bergerak
  • 0

Terkini

Topik Populer