BERITAWAJO.ID, SENGKANG - Kegiatan sosialisasi Survei Seimik 3D oleh PT. Gelombang Seismik Indonesia kembali dilaksanakan. Kali ini berlangsung di Kelurahan Cempalagi, Kec. Tempe, Kabupaten Wajo, Jumat, 12 Desember 2025.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya oleh Humas PT. Gelombang Seismik Indonesia, Muh. Hasbi Latif, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menemukan sumber-sumber baru untuk pengembangan sumur-sumur gas bumi di wilayah Kabupaten Wajo. Di mana kegiatan ini mencakup enam kecamatan yakni Tempe, Tanasitolo, Pammana, Majauleng, Penrang dan Bola, dan sebarannya di 22 desa yang menjadi lokasi survei.
"Hari ini kita telah melakukan sosialisasi tingkat kelurahan yang mana di kelurahan ini tepatnya di Kelurahan Cempalagi. Di kelurahan Cempalagi ini kita mendapatkan data sebanyak 86 warga yang terlintasi lahannya oleh Survei Seismik 3D, dan kita mengundang yang bersangkutan untuk hadir mendengarkan pemaparan teknis dari Tim Kehumasan PT," ujar Muh Hasbi Latif.
Dijelaskan, setelah dipaparkan tujuan dari kegiatan ini, hasilnya masyarakat menerima dengan baik dan mendukung penuh kegiatan survei seismik 3D di wilayah kerja Sengkang. "Kalau di sekitar Kelurahan Cempalagi ini, sekitar 86 orang yang terkena lahannya. Jadi ada 86 data lahan yang kita dapatkan. Dan inilah yang kita undang di kantor kelurahan untuk mendapatkan sosialisasi dari kami," ucap Muh. Hasbi Latif.
Sosialisasi Penelitian dan Penyelidikan Pencarian Sumber Baru Nlok WK. Sengkang dengan Metode Survei Seismik 3D Energy Equity Epic (Sengkang) PTY. LTD ini, dengan tahapan kegiatan survei seismik yakni sosialisasi di tingkat Kabupaten dan Kecamatan, pemasangan BM dan pemetaan drone, topografi dan pemasangan patok, pendataan lahan, sosialisasi desa dari data lahan yang terkumpulkan, pengeboran dangkal dan penanaman sumber getar.
Selanjutnya pembentangan kabel dan perekaman, pendataan akhir dan pembayaran kompensasi. Sementara ada pun penyiapan lintasan, kegiatannya meliputi menyiapkan lintasan agar aman dilewati oleh pekerja, merintis semak belukar, membuat jembatan sederhana di parit, sungai kecil dll, dan membuat tangga-tangga sederhana di lereng, bukit dll.
Kemudian pengeboran dangkal dan penanaman sumber getar kegiatannya meliputi, pengeboran kedalaman sekitar 25 meter, diameter lubang kurang lebih 10 cm (centimeter), mengisi lubang dengan sumber getar, dan menutup lubang kembali dengan tanah, daun kering dan ranting.
Mengenai pendataan akhir meliputi data mengenai kerusakan tanaman/padi/tanaman sayur dll. Data akhir digunakan sebagai dasar pembayaran kompensasi (terverifikasi)/legalitas. Pendataan didampingi pendamping desa (sebagai saksi) dengan surat tugas resmi dari kepala desa. Legalitas data akhir oleh kepala desa, diketahui camat.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi ini, yakni tentunya dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, perwakilan Pemda, forkopimca, camat Tanasitolo, Danramil Tanasitolo, Kapolsek Tanasitolo, Lurah Cempalagi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, rekan pers, dan semua pemilik lahan juga kita undang.
Editor : Edi Prekendes



