Kesal Jalanan Tidak Diperbaiki Warga Tanam Pohon Pisang

BERITAWAJO.ID, BOLA – masih sering dijumpai kondisi jalanan yang rusak dan tidak layak untuk dilewati kendaraan. Seperti yang baru-baru ini, sebuah foto memperlihatkan kondisi jalan yang rusak parah. Diketahui, jalan tersebut berlokasi di Jalan penghubung Kec.Bola dan Kec. Takkalalla, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Dalam Foto yang diunggah oleh akun WhatsAap salah satu Warga Dusun Kading, Desa Balielo pada Sabtu (31/7), jalan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Jalanannya terlihat rusak parah dengan terdapat banyak lubang besar, dan bergelombang sehingga menimbulkan kubangan Lumpur serta genangan air.

Kondisi jalan yang rusak ini membuat warga sekitar geram dan akhirnya melakukan aksi protes, seperti menanam pohon pisang di kubangan.

Menurut keterangan di unggahan itu, jalan tersebut hanya dilakukan pengerasan batuan kerikil telah rusak parah kurun selama tiga tahun terakhir, namun sampai saat ini belum ada upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Padahal, jalan tersebut menjadi salah satu akses bagi aktifitas warga setempat, seperti aktifitas akses pertanian, akses perdagangan dan lainnya.

Kesal dan geram dengan kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki, warga sekitar pun mulai melakukan aksi protes untuk menarik perhatian pemerintah setempat.

Dalam Foto yang diunggah akun WhatsApp pada Sabtu (31/7) yang ramai disalin dan dibagikan pengguna media sosial lainnya, warga menanam pohon pisang di atas jalan yang rusak tersebut.

Tak hanya satu, setidaknya ada Dua pohon pisang yang terlihat dalam foto unggahan yg ditanam warga sekitar di jalan tersebut, Sebagai ungkapan Keresahan kekecewaan dan protes terhadap pemerintah yang kurang peduli dengan kondisi infrastruktur didaerah tersebut.

Warga pun berharap dengan adanya aksi ini, dapat dilihat oleh pemerintah Agar segera bergerak untuk menindak lanjuti memperbaiki jalan yang sudah rusak parah tersebut, Warga tetap akan melakukan aksi protes yang serupa jika tuntutan protes mereka tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Penulis : Muliadi

Editor   : Edi Prekendes