Perintisan jalan masih berpolemik, Kepala Dusun Bekkae Desa Awo berikan Klarifikasi

BERITAWAJO.ID, KEERA – Terkait aspirasi perintisan jalan AMIWB di DPRD Wajo hari Jum’at lalu, yang di mana dalam pembahasan aspirasi tersebut menyebutkan bahwa ada oknum yang tidak bertanggung jawab dan menghalang-halangi terlaksananya perintisan jalan provinsi.

Baca Juga : AMIWB Suarakan Perintisan Jalan Provensi Terhambat Oknum Tidak Bertanggung Jawab

Adapun pernyataan klarifikasi oleh Kepala Dusun Bekkae, Desa Awo Kecamatan Keera Kabupaten Wajo, Ambo Tuwo membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan, tudingan yang di layangkan kepada dirinya tidak berdasar dan sangat subjektif.

“Saya rasa tudingan bahwa saya mengahalangi-halangi proses perintisan jalan Provinsi di Desa Awo sangat tidak benar, dan itu fitnah bagi saya. Oknum masyarakat yang mengatakan saya menghalangi tim pengukur jalan adalah fitnah yang keji.

Menurut Ambo Tuwo, ada Tiga pilihan yang menjadi tawaran untuk jalur provinsi tersebut, dan 2 di antaranya sangat masuk akal dari hasil survey tim Dinas PUPR Kabupaten Wajo yaitu Sumpang Puli dan Jalan Pottirosompe yang meleeati 6 Desa.

“Jadi waktu musyawarah desa ada 3 opsi jalan yang di tawarkan, Sumpang Puli, Salo Pandang dan Pattirosompe. Namun setelah di survey hanya Sumpang Puli dan Pattirosompe yang layak menjadi akses perintisan jalan tersebut. Hanya yang menjadi kendala di Sumpang Puli karna kita harus kerja keras sebab melewati bukit dan 9 kali menyebrang sungai.
Jadi saya sebagai Kepala Dusun Bekkae menawarkan jalur yang melewati Pattirosompe karna padat penduduk dan lebih menjajikan perekonomian masyarakat Desa Awo, Desa Awota, Desa Simpellu, Desa Lompobulo, Desa Mattirowalie dan Desa Lompoloang.

Ia kembali menegaskan tidak memiliki kepentingan apapun dalam perintisan jalan provinsi tersebut.

“Saya tegaskan bahwa saya tidak punya kepentingan apapun, semata demi kemajuan daerah. Kecuali oknum yang menuduh saya tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan politik, dan saya tahu siapa orang di belakangnya.(*)

Editor : Edi Prekendes