BERITAWAJO.ID, JAKARTA - Baru-baru ini, komentar netizen di media sosial mem!cu perdebatan hangat seputar kontestan Dangdut Academy. Sejumlah netizen berpendapat bahwa kontestan dengan nama depan "Andi" tidak mungkin menjadi juara. Alasannya? Nama "Andi" dianggap sebagai simbol kebangsawanan Bugis, sehingga dianggap tidak relevan dengan kompetisi menyanyi.
Sebagai admin (Mimin), kami ingin meluruskan kesalahpahaman ini. Memang benar, nama "Andi" memiliki sejarah panjang dan signifikansi khusus dalam budaya Bugis, seringkali diberikan kepada keturunan bangsawan. Namun, kami tegaskan bahwa hal tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan penilaian di Dangdut Academy.
Penilaian kontestan di Dangdut Academy semata-mata didasarkan pada kualitas vokal, teknik bernyanyi, penampilan panggung, dan ekspresi. Siapapun peserta, terlepas dari nama, asal daerah, atau latar belakangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dan meraih kemenangan. Kriteria penilaian yang ketat dan obyektif memastikan bahwa hanya yang terbaik yang akan lolos dan dinobatkan sebagai juara.
Contohnya, Andi Syaqira Keberhasilannya melaju di kompetisi ini merupakan bukti nyata bahwa kualitas suara dan penampilan adalah faktor penentu utama. Nama bukanlah faktor penentu keberhasilan dalam sebuah kompetisi bakat seperti Dangdut Academy.
Oleh karena itu, mari kita fokus pada apresiasi terhadap bakat dan kerja keras para kontestan, bukan pada hal-hal yang tidak relevan. Semoga Dangdut Academy terus menjadi wadah bagi talenta-talenta berbakat Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
#syaqirahsidrap #DA7 #dangdutacademy
#ayokitadukung
Editor - Edi Prekendes